Pages

Rabu, 06 April 2011

KAMI PERNAH SEPERTI KALIAN BUKAN DALAM HITUNGAN HARI, TAPI SELAMA PULUHAN TAHUN-ADA YANG BERPULUH TAHUN JUGA


Secara dhzohir dan logika, kami bukanlah orang yang mudah terpengaruh. Buktinya nih yah. Saya butuh waktu lebih kurang setengah tahun untuk mengeluarkan kepahaman jalan tunggal adalah tiiiiiiit (sensor) dari hati saya. mau tau kenapa? Karena kepahaman saya terhadap tiiiiiiiiit jalan tunggal bukan kepahaman dasar. Tetapi sudah mendarah mendaging dan berdalil. Gak asal saja. Landasan saya cukup sangat kuat. Jadi tidak gampanglah terpengaruh. Apalagi saya juga pernah jadi MT. Bukannya untuk ujub. Tapi saya justru mau kita semua mencoba untuk berpikir-pikir secara logika. Untuk berpikir secara dalil-dalil cukup jelaslah di www.rumahku-indah.blogspot.com dan list daftar blog disamping posting saya. cukup dibaca dan dipahami. Sedikit dialog dan sedikit penasaran. Sesuatu yang besar sedang disembunyikan dari kalian. Sungguh. Tidaklah kalian berpikir, kenapa sih, yang keluar harus kami? Tidakkah kalian berprasangka bahwa kami keluar karena kami mengetahui sesuatu yang BELUM kalian ketahui? Believe it!!!!
Kami sudah terlalu banyak mengetahui hal-hal yang belum kalian ketahui. Niscaya tidaklah jika kalian mengetahuinya kecuali dada yang terasa sesak, air mata yang senantiasa mengalir, dan penolakan yang ingin dikeluarkan tetapi semuanya dan beberapa tindakan kami di pres sedemikian rupa oleh diri kami sendiri karena kami mengingat dan mengerti pemahaman kalian. Karena kami juga harus memahami jiwa dan pikiran kalian. Kenapa? KARENA KAMI PERNAH SEPERTI KALIAN.
Nah bedanya dengan kami adalah, bahwa kalian belum pernah seperti kami. Itu dia yang membedakan.
Sederhana. Sangat sederhana sekali.
Anggap saja gambarannya begini, dulunya saya dan kalian berada di bawah kotak tempurung. Ketika didalam tempurung kita dibisiki bahwa langit itu coklat. Kita terima. Karena yang kita lihat diatas kita adalah langit tempurung yang coklat.
Rasa penasaran adakan. Ketika membaca hadist-hadits yang kita kaji. Dari dulu lho, saya aneh2 dengan beberapa hadits. Sejak SMP. Ada kok beberapa yang dikaji tapi gak ada penerapan. Jadi terkesan menerapkan yang sesuai pemahaman tiiiiiiiiiit dan tidak menerapkan selebihnya, meskipun tetap dikaji. Yah, meskipun demikian saya kembali kokoh dengan doktrin-doktrin berdalil dhoif atau maudhu. Dari sinilah “Kok ada yang aneh” muncul dihati saya. Kok katanya langit bukan coklat. (ini Cuma contoh lho). Kok penjelasan dan prakteknya beda? Kok ada yang tidak sesuai hadits penjelasannya? Bahkan praktek di pusat sekalipun lho. Lebih parah kita gak tau derajat hadits, lebih parah ternyata banyak amalan kita yang terkesan agama tapi TIDAK berdasar (cek di blog ini dengan judul KESESUAIAN L*** DENGAN QUR’AN HADIS PART 1-3).
Setelah bertahun-tahun,
Begitu saya keluar dari tempurung, ternyata langit yang saya lihat berwarna biru secara dhzohir. Bukan coklat. Saya tidak mau bilang dan tidak pernah merasa pol bahwa sekarang saya mutlak mendapat tiket surga. Seperti yang didengung-dengungkan dulu di tiiiiiiiit. Kalau baca hadits-hadits justru para pendahulu kita yang sudah dijamin surga sekalipun takutnya terhadap Alloh sampai mengeluarkan air mata. Takutnya terhadap siksa sampe segitunya. Takutnya sampe beramal lebih dan lebih. Kita? Sungguh terkadang terkesan “entahlah” karena merasa pol ndiri. Pernahkah kita seperti mereka? Karena kita justru merasa pol sendiri, akhirnya meremehkan saja. Contoh peremehan dan merasa lebih tinggi itu adalah; ucapan kita menjelek-jelekkan orang diluar tiiiiiiiiit. ‘Biar mereka pakai jubah yang penting kita yang diterima amalnya. Biar mereka jenggotan yang penting kita yang benar.’ Lho? Emang bisa benar kalau pakaian dan aurot tidak tertutup sempurna? Perhatikan dan tutuplah kaki-kaki, telapak kaki kalian wahai wanita yang mengaku ahli surga. Pernahkah shohabat seperti itu? Merasa pol dengan amalnya? Merasa hanya mereka?
Rasa ujub dilarang didalam agama ini. Rasa bahwa kita yang terbenar dan memandang rendah yang lain. Rasa bahwa hanya kita saja. (for detail information about this, have a visit to www.rumahku-indah.blogspot.com kalo gak salah judulnya ujub) Yang kita diperintahkan adalah mengikuti apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman 3 generasi awal islam. Supaya kita tidak terperosok kedalam pemahaman yang hanya berpegang pada Qur’an Hadits tetapi meninggalkan pemahaman 3 generasi awal islam. Fatal kan?!!!!!! Lihat, karena itulah, pemahaman berbeda dengan NAbi Muhammad SAW.
Qur’an Hadits ji juga tapi pemahamannya itu lho, akhirnya terjadi hadits yang dipahami tidak seperti yang dijelaskan atau dipraktekkan oleh NAbi Muhammad SAW.
Get it?
Hope that every single thing in our daily life refers to what had already been done by Prophet Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallaam.
Ucapan saya yang sesuai Qur’an Hadits silahkan diterima, dan bila tidak silahkan ditolak.
Barokallohu fiikum
ISLAM ITU INDAH